Autisme
Berkaitan dengan Kelebihan Neuron pada Korteks Prefrontal
Sebuah studi dari para peneliti di University of California, Autism Center of Excellence San Diego, menunjukkan bahwa pertumbuhan otak pada anak penderita autis melibatkan jumlah neuron yang berlebihan di area otak yang berhubungan dengan sosial, komunikasi dan perkembangan kognitif.
Para
ilmuwan menemukan kelebihan 67 persen sel kortikal – sejenis sel otak yang
hanya terbentuk sebelum kelahiran – pada anak-anak penderita autisme. Temuan
ini menunjukkan bahwa gangguan tersebut mungkin timbul dari proses kehamilan
yang kacau, demikian menurut ketua peneliti Eric Courchesne, PhD, profesor ilmu
saraf di UC San Diego School of Medicine dan direktur Autism Center of
Excellence.
Dengan
mengandalkan penghitungan langsung jumlah sel secara cermat, studi ini – yang
akan dipublikasikan dalam Journal of American Medical Society (JAMA),
9 November, dan sebagian didanai oleh Institut Kesehatan Nasional – menegaskan
teori yang relatif baru tentang kemungkinan penyebab autisme.
Lingkar
kepala kecil saat lahir, diikuti dengan peningkatan mendadak dan berlebihan
pada lingkar kepala selama tahun pertama kehidupan, pertama kali dikaitkan
dengan perkembangan autisme oleh tim Courchesne pada tahun 2003, dalam sebuah
makalah yang dipublikasikan dalam JAMA.
Dalam
studi baru ini, Courchesne dan rekan-rekannya membandingkan jaringan postmortem
dari korteks prefrontal milik tujuh anak laki-laki, usia 2 hingga 16 tahun,
yang menderita autisme, dengan enam anak laki-laki yang bertumbuh secara
normal. Korteks prefrontal merupakan bagian lapisan terluar kortikal otak, yang
terdiri dari satu-sepertiga dari semua materi abu-abu kortikal. Lapisan ini
merupakan bagian otak yang terlibat dalam sosial, bahasa,
komunikasi, fungsi afektif dan kognitif – fungsi yang paling mendapat gangguan
pada autisme.
“Penelitian
pencitraan otak pada anak-anak penderita autisme telah menunjukkan pertumbuhan yang
berlebihan dan disfungsi pada korteks prefrontal serta area-area otak lainnya,”
kata Courchesne. “Namun penyebab yang mendasarinya pada tingkat sel otak
tetaplah misteri. Perkiraan terbaik adalah pertumbuhan korteks prefrontal yang
berlebihan mungkin dikarenakan kelebihanan abnormal sel-sel otaknya, namun ini
belum pernah diuji sebelumnya.”
Dengan
menggunakan sistem komputerisasi analisis canggih yang dikembangkan oleh Peter
Mouton, PhD, dari University of South Florida, studi ini menemukan bahwa anak-anak
penderita autisme memiliki kelebihan neuron hingga 67 persen pada korteks
prefrontalnya. Otak anak-anak autis juga lebih berat dibandingkan anak-anak
yang bertumbuh secara normal pada usia yang sama.
“Karena
neuron kortikal baru tidak dihasilkan setelah kelahiran, maka peningkatan
jumlah neuron pada anak autisme telah terjadi pada proses kehamilan,”
kata Courchesne. Dia menjelaskan bahwa proliferasi (perkembangan) neuron
tersebut bersifat eksponensial antara kehamilan 10 minggu dan 20 minggu, dan
biasanya menghasilkan peluapan neuron pada poin dalam perkembangan
janin ini. Namun, selama trimester ketiga kehamilan dan kehidupan awal bayi,
sekitar setengah dari neuron biasanya dikeluarkan dalam proses yang disebut
apoptosis (kematian sel). Kegagalan dari proses perkembangan awal yang penting
ini akan menciptakan kelebihan patologis neuron kortikal yang besar.
“Kelebihan
sel-sel otak ditemukan pada setiap anak autisme yang kami pelajari,” kata
Courchesne. “Selagi kami menduga bahwa pada akhirnya tidak setiap anak
penderita autisme yang akan menunjukkan hal ini, penelitian kami ini malah
menunjukkan bahwa kelebihan abnormal sel-sel otak itu cukup umum di antara
anak-anak autisme. Ini adalah temuan yang menarik karena, jika penelitian masa
depan dapat menentukan mengapa jumlah berlebihan sel-sel otak telah terjadi
sejak awal, maka ini akan berdampak besar pada pemahaman terhadap autisme, dan
mungkin bisa mengembangkan pengobatan baru.”
Jalan
potensial untuk studi di masa depan meliputi mekanisme molekuler dan genetik
yang terlibat dalam mengatur produksi neuron awal atau dalam pengelolaan atrisi
sel normal yang terjadi pada akhir kehamilan dan selama awal-awal kehidupan.
Kredit: National Institutes of Health
Jurnal: Eric Courchesne, Peter R. Mouton, Michael E. Calhoun, Katerina Semendeferi, Clelia Ahrens-Barbeau, Melodie J. Hallet, Cynthia Carter Barnes, Karen Pierce. Neuron Number and Size in Prefrontal Cortex of Children With Autism. JAMA. 2011;306(18):2001-2010. DOI: 10.1001/jama.2011.1638
Jurnal: Eric Courchesne, Peter R. Mouton, Michael E. Calhoun, Katerina Semendeferi, Clelia Ahrens-Barbeau, Melodie J. Hallet, Cynthia Carter Barnes, Karen Pierce. Neuron Number and Size in Prefrontal Cortex of Children With Autism. JAMA. 2011;306(18):2001-2010. DOI: 10.1001/jama.2011.1638
Sumber :
-
www.faktailmiah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar