Laman

Senin, 26 Mei 2014

Refleks yang Berperan pada Proses Laktasi

Setelah proses persalinan selesai, pengaruh hormon esterogen dan progesteron terhadap hipofisis mulai menurun. Pada saat ini, hipofisis mulai mensekresi hormon prolaktin ( lactogenic hormone ). sehingga terjadi sekresi ASI / Air Susu Ibu, atau dikenal dengan istilah proses laktasi.
Proses laktasi ini tidak terlepas dari adanya refleks yang berperan penting. Setidaknya ada 2 refleks yang berperan pada proses laktasi, yaitu : refleks prolaktin dan refleks aliran yang timbul akibat perangsangan puting susu akibat isapan bayi.

Apa itu refleks prolaktin ?
Pada akhir kehamilan, hormon prolaktin memegang peranan dalam pembuatan kolostrum ( cairan berwarna agak kuning dan sedikit lebih kental daripada ASI yang diproduksi setelah hari ketiga postpartum ), tetapi jumlahnya terbatas karena esterogen dan progesteron kadarnya masih tinggi. Pasca persalinan , kedua hormon tersebut mulai berkurang kadarnya. Di sisi lain, hisapan bayi yang menyusu akan merangsang puting susu dan kalang payudara. Rangsangan diteruskan ke hipotalamus sehingga hipotalamus akan menekan sekresi faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang faktor pemicu sekresi prolaktin. Faktor pemicu sekresi prolaktin akan merangsang hipofisis anterior untuk mensekresi prolaktin yang akan merangsang sel-sel alveoli sebagai tempat produksi ASI.
Setelah 3 bulan pasca persalinan, Kadar prolaktin akan menjadi normal sampai masa penyapihan anak ( + 2 tahun ). Akan tetapi pada masa ini, pengeluaran air susu tetap berlangsung.
Pada ibu nifas yang tidak menyusui karena sesuatu dan lain hal, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke-2 sampai ke-3.

Apa itu refleks aliran ( let down reflex ) ?
Bersamaan dengan sekresi prolaktin, rangsangan yang berasal dari hisapan bayi terhadap puting susu ibu diteruskan ke hipofisis anterior / neurohipofise sehingga mensekresi hormon oksitosin. Hormon oksitosin akan memacu kontraksi otot dinding uterus. Kontraksi dari sel-sel akan "memeras" air susu yang telah diproduksi keluar dari alveoli dan masuk ke dalam sistem duktus yang selanjutnya mengalir melalui duktus lactiferus masuk ke dalam mulut bayi.
Refleks aliran ini akan meningkat oleh adanya beberapa faktor, diantaranya adalah : melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi, memikirkan untuk menyusui bayi dan beberapa hal lain yang sifatnya menyenangkan.
Sedangkan  faktor-faktor yang akan menghambat refleks aliran ini antara lain : pikiran kacau / bingung, takut dan cemas dan faktor lain yang bersifat tidak menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi lainnya :