Sejak menit-menit pertama bayi lahir, kehidupan di
luar uterus merupakan salah satu siklus kehidupan seorang manusia. Pada saat
bayi dilahirkan beralih ketergantungan pada ibu menuju kemandirian fisiologi.
Proses perubahan yang komplek ini dikenal sebagai periode transisi. Tenaga kebidanan
harus selalu berupaya untuk mengetahui
periode transisi ini karena berlangsung sangat cepat. Adaptasi fisiologis BBL adalah sangat berguna bagi bayi
untuk menjaga kelangsungan hidupnya di luar uterus. Artinya nantinya bayi harus
dapat melaksanakan sendiri segala kegiatan untuk mempertahankan kehidupannya.
Dalam hal ini yang sangat perlu diperhatikan adalah bagaimana upaya untuk
menjaga agar bayi tetap terjaga kesehatannya. Yang utama adalah menjaga bayi
agar tetap hangat, mampu melakukan pernafasan dengan spontan dan bayi menyusu sendiri
pada ibunya
Proses transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada :
Proses transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada :
1.
|
Pernapasan
a. Perkembangan
Paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh
yang muncul dari faring yang bercabang membentuk struktur percabangan
bronkus. Proses ini berlanjut setelah kelahiran sampai usia 8 tahun, sampai
jumlah bronchiolus dan alveolus akan sepenuhnya berkembang, walaupun janin
memperlihatkan bukti gerakan nafas sepanjang trimester kedua dan ketiga.
Kematangan paru-paru akan mengurangi peluang kelangsungan hidup bayi baru
lahir sebelum usia kehamilan 24 minggu, yang disebabkan oleh keterbatasan
permukaan alveolus, ketidakmatangan system kapiler paru-paru tidak
mencukupinya jumlah surfaktan
b. Awal
adanya nafas
Dua faktor yang berperan pada
rangsangan pertama nafas bayi :
• Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan dua rahim yang merangsang pusat pernafasan otak. • Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan yang merangsang masuknya udara ke dalam paru-paru secara mekanis. Interaksi antara system pernafasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernafasan teratur dan berkesinambungan. Jadi sistem-sistem tersebut harus dijaga agar dapat berfungsi secara normal.
c. Surfaktan
dan upaya respirasi untuk bernapas.
Upaya pernafasan pertama seorang bayi
berfungsi untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru dan mengembangkan
alveolus paru-paru untuk pertama kali. Produksi surfaktan dimulai pada 20
minggu kehamilan dan jumlahnya akan meningkat sampai paru-paru matang sekitar
30-40 minggu kehamilan. Surfaktan ini berfungsi mengurangi tekanan permukaan
paru-paru dan membantu menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak kolaps
pada akhir pernafasan. Tanpa surfaktan alveoli akan kolaps setiap saat setelah
akhir setiap pernafasan yang menyebabkan bayi sulit bernapas.
d. Dari
cairan menuju udara
Bayi cukup bulan mempunyai cairan di
dalam paru-parunya. Pada saat bayi mlalui jalan lahir selama persalinan,
sekitar 1/3 ciran ini akan diperas keluar paru-paru. Dengan beberapa kali
tarikan nafas pertama, udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus bayi baru
lahir. Dengan sisa cairan di dalam paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan
diserap oleh pembuluh limfe dan darah.
e. Fungsi
pernapasan dalam kaitannya fungsi kardovaskuler.
Oksigenasi sangat penting dalam
mempertahankan kecukupan pertukaran udara. Jika terdapat hipoksia, pembuluh
darah paru-paru akan mengalami vasokontraksi. Pengerutan pembuluh darah ini
berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka, guna menerima oksigen yang
berada dalam alveoli, sehingga penurunan oksigenasi jaringan akan memperburuk
hipoksia. Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas
dalam alveolus dan menghilangkan cairan paru-paru akan mendorong terjadinya
poeningkatan sirkulasi limfe dan membantu menghilangkan cairan paru-parudan
merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.
|
2.
|
Sirkulasi
Peredaran Darah
Setelah
lahir darah bayi baru lahir harus melewati paru-paru untuk mengambil oksigen
dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan.
Untuk membuat sirkulasi yang baik pada bayi baru lahir terjadi dua perubahan
besar, yaitu :
a. Penutupan
foramen ovale pada atrium jantung
b. Penutupan
duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta
Perubahan
siklus ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh system pembuluh
tubuh. Oksigenasi menyebabkan system pembuluh mengubah tekanan dengan cara
mengurangi atau meningkatkan resistensinya sehingga mengubah aliran darah.
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam system pembuluh darah adalah :
a. Pada
saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan
atrium kanan menurun. Karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan. Hal
ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium tersebut. Kedua kejadian
ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru
untuk menjalani proses oksigenasi ulang.
b. Pernafasan
pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan
tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan pertama ini menimbulkan
relaksasi dan sedikit terbukanya system pembuluh darah paru-paru. Peningkatan
sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan
pada atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan
tekanan pada atrium kiri, foramen ovale
secara fungsional akan menutup.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar